Windows 10 versi final akhirnya mulai tersedia secara resmi. Setelah ada di masa beta selama sembilan bulan, sistem operasi teranyar Microsoft tersebut sudah bisa didownload pengguna Windows di Indonesia mulai siang ini, Rabu (29/7).
Namun demikian, pantauan KompasTekno, belum semua perangkat bisa menggunakan Windows 10. Pengguna harus mengantre karena Microsoft harus menyebarkan file tersebut kepada jutaan perangkat di seluruh dunia.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa Microsoft seolah "meloncat" dari Windows 8 langsung ke Windows 10. Menurut Cnet, dengan penamaan yang melompati satu versi itu, Microsoft mencoba menunjukkan keseriusannya dengan memberikan perubahan yang fundamental di sistem operasi baru itu.
Mau tau fakta Windows 10? Ini dia!
Upgrade gratis!
Sesuai janjinya, laptop atau PC yang menggunakan OS Windows 7 atau Windows 8.1 bisa download dan memasang Windows 10 ini secara gratis.
Untuk menggunakan Windows 10, pengguna harus mengdownload file instalasi Windows 10 melalui link berikut ini. Di link tersebut, pengguna diminta mengdownload file awal instalasi Windows 10 32-bit atau 64-bit.
Besarnya file tersebut nggak terlalu besar, hanya sekitar 19 MB saja. Setelah di-install, sistem secara otomatis akan mengdownload file Windows 10. Sebaiknya, sisakan media penyimpanan sekitar 3 hingga 4 GB untuk file downloadan Windows 10 tersebut.
Aplikasi universal
Belum banyak hal yang dibagikan oleh Microsoft tentang aplikasi dalam Windows 10. Namun sejauh ini, aplikasi-aplikasi yang akan diluncurkan di Windows 10 bakal bersifat universal, alias bisa dijalankan untuk semua jenis perangkat, mulai dari PC, smartphone, hingga tablet.
Karena itu, developer diwajibkan untuk mengkustomisasi aplikasi buatannya agar bisa berjalan di semua platform, mulai dari segi tampilan hingga bagaimana caranya berjalan di smeua perangkat dengan beragam ukuran layar. Aplikasi-aplikasi tersebut bisa didownload melalui Windows Store.
Antarmuka opsional
Berbeda dengan sistem operasi Windows 8 dimana aplikasi yang dimiliki sepenuhnya dioperasikan dengan layar sentuh, maka di Windows 10 ini sifatnya opsional.
Saat pengguna memasangkan perangkat tabletnya dengan sebuah docking keyboard, maka antarmuka yang ditampilkan berupa tampilan desktop stkamur komplit dengan tombol Start yang kembali hadir.
Begitu docking keyboard dilepas, maka pengguna akan mendapatkan antarmuka layar sentuh layaknya Windos 8.
Dengan fitur antarmuka Snap, pengguna juga bisa menampilkan lebih dari satu aplikasi dalam satu jendela. Microsoft menambahkan dukungan kuadran layout dimana pengguna bisa menampilkan empat jendela aplikasi sekaligus yang berjalan bersamaan.
Terdapat juga dukungan untuk beragam antarmuka desktop. Dengan demikian, pengguna bisa beralih dari satu antarmuka aplikasi yang sedang berjalan ke antarmuka desktop dengan mudah.
Tombol Start menu kembali
Seperti disinggung di atas, tombol Start menu telah dihadirkan kembali oleh Microsoft di lyar desktop-nya. Tombol tersebut kembali menempati posisi sakralnya selama ini, di pojok kiri bawah.
Namun yang berbeda kali ini, tampilan Start Menu yang diusung Microsof dalam Windows 10 merupakan gabungan dari Windows 7 dan Windows 8.
Selain menampilkan daftar shortcut ke berbagai aplikasi, Start menu tersebut juga memiliki bagian yang menampilkan jendela Live Tiles, yaitu menu kotak-kotak khas Windows 8.
Perangkat lama belum tentu bisa menggunakannya
Belum pasti apakah semua perangkat Windows saat ini yang beredar akan mendukung Windows 10 atau nggak. Microsoft mengembangkan Windows 10 dari basis Windows 8.1 yang telah mengusung komputasi 64-bit.
Dengan demikian, beberapa prosesor lawas nggak lagi didukung oleh sistem operasi baru Microsoft ini. Namun untuk PC, Windows 10 akan bisa dijalankan dalam sistem yang belum terlalu lama.
Kesimpulannya, jika kamu membeli perangkat Windows yang diluncurkan tahun lalu hingga satu tahun mendatang, besar kemungkinannya perangkat tersebut bisa dipasangi Windows 10.
0 Komentar untuk "5 Fakta Tentang Windows 10"