Berbagi Artikel-Artikel Unik Dan Bermutu

Blog Archive

Copyright © 2015 Artikel TopNews | . Powered by Blogger.

Labels

ads3

tag

Top Artikel

ads2

ads

iklan

Suisei no Gargantia

Anime yang memiliki judul Inggris Gargantia on the Verdurous Planet ini menarik perhatianku karena namanya yang tidak lazim. Apa itu Verdurous Planet? Kenapa banyak pihak mengatakan bahwa ini bukanlah sebuah anime mecha seperti biasanya? Dengan studio Production IG yang berdiri di belakangnya makin mantaplah keyakinanku untuk mengikuti anime 13 episode yang masa tayangnya telah berakhir di Jepang pada bulan Juni 2013 lalu.
Di masa depan manusia tidak lagi tinggal di bumi melainkan di luar angkasa. Tak pernah diketahui alasan apa mereka meninggalkan bumi selain desas-desus yang mengatakan bahwa bumi sudah tak lagi layak dihuni oleh manusia. Di luar angkasa tak berarti manusia hidup dengan damai begitu saja. Mereka masih terlibat perang terus menerus dengan sebuah spesies berbentuk semacam cumi-cumi luar angkasa bernama Hideauze. Di tengah pertempuran ini adalah seorang remaja berusia 16 tahun yang seumur hidupnya hanya mengenal perang, perang, dan perang: Ensign Ledo.
In the Gargantia
Dalam sebuah pertempuran besar-besaran menggempur markas Hideauze tak disangka kompi di mana Ledo ikut kalah telak dan sang pilot pun turut terancam nyawanya. Saat melarikan diri dengan melakukan lompatan dimensi sebuah goncangan terjadi dan Ledo berikut mecha (di sini disebut Machine Caliber) yang bersandi Chamber terjatuh ke sebuah planet yang hampir seluruh permukaannya berisi air. Ledo dan Chamber ditemukan dan dibawa ke sebuah kapal raksasa bernama Gargantia di mana ia menemukan bahwa dirinya ternyata berada di bumi. Jauh di luar perang melawan Hideauze tanpa cara untuk kembali ke lini depan pertempuran, apa yang bisa dilakukan oleh Ledo untuk mengisi hari-harinya yang penuh dengan damai (baca: membosankan) di Gargantia?
Fan service too?
Sekilas lalu premise yang dibawa oleh Suisei no Gargantia sudah sering dipakai di film-film lain sebut sajaThe Spy Next Door maupun The Pacifier. Bahkan di dunia anime yang melibatkan mecha pun tipe fish out of water macam ini telah dipakai oleh Full Metal Panic!, jadi apa yang membuat Suisei no Gargantia berbeda dari judul-judul itu? Yang pasti membuatnya berbeda adalah setting dunianya. Gargantia adalah sebuah kapal raksasa gabungan dari banyak-banyak kapal lainnya. Ini tentunya merupakan metafora perbedaan antara Ledo yang lebih sering bekerja sendiri dari dalam Machine Caliber-nya dibandingkan dengan orang-orang di Gargantia yang semuanya saling bekerja mengaitkan diri satu sama lain untuk memperkuat diri.
Kehidupan di dalam Gargantia berikut penduduk yang memiliki sifat beraneka ragam merupakan daya tarik kedua dalam anime ini. Di awal tinggalnya Ledo di Gargantia ia akan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan damai itu karena sepanjang hidupnya yang merupakan perang tanpa henti. Berkenalannya Ledo dengan Amy, seorang gadis ceria di Gargantia, perlahan-lahan mengubah sifatnya. Klisekah cerita ini? Iya, tetapi anime yang disutradarai oleh Kazuya Murata tetap menyampaikan perubahan hati dari Ledo dengan baik sekali. Perubahan tone cerita memasuki episode ketujuh dan kedelapan menjadi lebih serius pun dilakukan dengan baik tanpa membuat serial ini menjadi bertele-tele. Walaupun minim aksi selain di beberapa episode tertentu, Production IG tetap menjaga kualitas animasi yang tinggi di tiap episodenya.
Suisei no Gargantia Poster
So my verdict is… kisah yang memiliki campuran antara drama pencarian jati diri Ledo sekaligus misteri dari perang antara manusia dan Hideauze sebenarnya memiliki porsi yang seimbang tetapi tentu saja pacingnya yang cenderung lambat dibandingkan anime-anime mecha konvensional membuatku sulit menyarankannya. Terutama kepada mereka yang gemar aksi hancur-hancuran dengan robot yang berubah bentuk dan mendapat upgrade setiap beberapa episode sekali sangat mungkin kebosanan dengan serial ini. Akan tetapi kalau kalian gemar dengan cerita-cerita anime yang lebih bertipe soul searching diselingi dengan humor seperti Figure 17 maka Suisei no Gargantia layak untuk disimak.
0 Komentar untuk "Suisei no Gargantia"
Back To Top